Tuesday, November 15, 2011

Manusia dan Penderitaan

Kehidupan di dunia ditandai oleh tawa dan tangis yang mencerminkan keadaan fana. Pada suatu saat kita temukan kebahagiaan yang pada umumnya diungkapkan dengan tawa ria. Pada saat lain kita mengalami penderitaan, kesakitan, yang biasa diungkapkan dengan ratap tangis. Seluruh orang mengalami begitu banyak penderitaan, baik secara mental maupun secara fisik dan penderitaan – penderitaan dalam bentuk lain.  Banyak orang yang mengalami penderitaan tersebut akhirnya putus asa, frustasi, bahkan karena tidak kuat menahan penderitaan yang mereka alami, banyak dari mereka mengalami gangguan kejiwaan dan lebih buruknya lagi sebagian besar dari mereka bunuh diri. Manusia adalah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Manusia harus bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya. Dalam hidupnya, manusia berhadapan dengan:
-          Tuhan (manusia bertaqwa kepada-Nya)
-          Sesama manusia / masyarakat
-          Alam
Kelalaian dari manusia akan memunculkan banyak penderitaan.

Penderitaan berasal dari bahasa Sanskerta “Dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Menurut kamus besar bahasa Indonesia , menderita berarti menahan, menanggung, merasai sesuatu yang tidak menyenangkan.  Penderitaan merupakan pengalaman pahit yang tidak didambakan oleh setiap manusia dan penderitaan bukan sesuatu yang terberi sejak lahir melainkan diperoleh melalui “kontak” dengan “dunia” (dari pengalaman sensoris).

Hakekat penderitaan
  • Dikhotomi, artinya penderitaan dan kebahagian memiliki hubungan yang saling berkesinambungan dari pengalaman hidup manusia, tidak ada penderitaan jika tidak ada kebahagian
  • Universal, unik , spesifik artinya bahwa seluruh manusia yang ada di dunia pasti tahu (mengenal, mengerti arti penderitaan. Setiap orang pernah merasakan menderit, berat-ringannya dipersepsi secara individual.
  • Kontradiktif, artinya penderitaan secara jasmani akan mendatangkan kebahagian secara rohani dan penderitaan duniawi akan mendatangkan kebahagian akhirati.

Macam – macam penderitaan
-     Secara fisik/jasmaniah;
-     Mental/rohaniah ( kekalutan mental – stress – frustasi – ketakutan/phobia);
-     Fisik dan mental , mengandung gradasi dalam penghayatannya (subyektif dan toleransi individual), pengalaman tidak dirasakan sama beratnya oleh setiap individu .

Kekalutan mental merupakan penderitaan bathin, yaitu gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga bertingkah kurang wajar dan puas dengan fantasinya sendiri.
Penderita kekalutan mental, contoh:
1.  Di lingkungan kota besar banyak tantangan hidup, orang merasa dikejar memenuhi kebutuhan hidup;
2.   Anak-anak yang menjadi korban keegoisan orang tua, contohnya perceraian;
3.   Orang yang terlalu mengejar materi.
Phobia adalah ketakutan yang dibesar-besarkan dan tidak pada tempatnya.
     Hal-hal yang menyebabkan ketakutan:
-          Claustrophobia : takut berada di ruang tertutup
-          Agoraphobia : takut berada di tempat yang terbuka
-          Takut di ketinggian, takut di kegelapan, takut kesakitan, dan sebagainya.
 
Penderitaan tidak didambakan oleh manusia. Mereka ingin “bebas” dari penderitaan  dan selaluberupaya untuk melepaskan diri dari pengalaman tersebut.
Upaya yang dilakukan:
  • Perilaku nyata - menghindar dari keadaan yang disadari dapat memberikan pengalaman tersebut (mengandung antisipasi).
  • Mencairkan makna penderitaan - diterima sebagai suatu “hikmah”.
  • Diterima sebagai suatu kenyataan tetapi diperkecil nilai bebannya - diterima sebagai kenyataan tetapi ditafsirkan sebagai suatu yang bernilai dikemudian hari.
  • Menolak kenyataan - mekanisme eksistensi diri (psikologi).
Sumber : http://www.mediafire.com/?p4aratw2dncssw4#1 ( IBD 6 Manusia dan Penderitaan.ppt )

No comments:

Post a Comment